Assalamualaikum Wr.Wb.. Selamat datang diblog Pendidikan Bahasa Indonesia. Kali ini, pada semester dua ini pada bab 8 saya akan mengepost tentang materi Drama-drama kehidupan, selamat menyimak.
-
This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Bab 8: Drama-Drama Kehidupan
Assalamualaikum Wr.Wb.. Selamat datang diblog Pendidikan Bahasa Indonesia. Kali ini, pada semester dua ini pada bab 8 saya akan mengepost tentang materi Drama-drama kehidupan, selamat menyimak.
BAB 7: Berbahasa Persuasif
Berbahasa Persuasif
Pengertian Kalimat Persuasif
Ciri-Ciri Kalimat Persuasif
- Kalimat persuasif bersifat ajakan.
- Karena hamper sama dengan kalimat perintah, kalimat persuasi menggunakan tanda seru.
- Kalimat persuasi biasa digunakan dalam bahasa-bahasa iklan, slogan, himbauan dan lain-lain.
- Kalimat persuasi sering menggunakan kata-kata persuasif, diantaranya ialah ayo, marilah, dan lain-lain.
- Kalimat persuasif ditulis dengan sangat menarik, bahkan diberi rima yang sehingga orang-orang yang membacanya pun akan selalu mengingatnya.
Contoh Kalimat Persuasif
- Buang sampah pada tempatnya!
- Olahragalah sampah pada tempatnya!
- Olahraga yang teratur!
- Ayo berolahraga dengan teratur!
Langkah-Langkah Penulisan Paragraf Persuasif
- Menentukan topik karangan.
- Mengumpulkan data.
- Menyusun kerangka paragraf.
- Mengembangkan kerangka paragraf.
BAB 6: Ulasan Karya Kita
Selamat datang diblog Pendidikan Bahasa Indonesia, kali ini tepatnya pada semester 2 kelas VIII pada kurikulum 2013 kita akan membahas tentang teks ulasan drama atau film. Nah disini saya akan menjelaskan apa itu teks ulasan, sekaligus dengan ciri-ciri, kaidah kebahasaan, stuktur teks ulasan, serta contohnya. Untuk yuk simak pembahasannya
Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review terhadap suatu karya seperti film, drama, atau sebuah buku. Teks ulasan disebut juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.
Ciri-ciri Teks Ulasan
- Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Tafsiran, Evaluasi, dan Rangkuman.
- Memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis terhadap suatu karya atau produk .
- Opininya berdasarkan fakta yang di-interpretasi-kan.
- Dikenal dengan istilah lain yaitu resensi.
Struktur Teks Ulasan
Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
- Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang hendak di-ulas.
- Menggunakan kata-kata opini atau persuasif
- Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal
- Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)
- Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional
Contoh Teks Ulasan
Tenggelamnya Kapal Van Der Dijk
Orientasi :Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk atau disingkat TKVDW merupakan adaptasi dari roman karya Buya Hamka yang kemudian difilmkan. Film ini dibintangi oleh beberapa artis berbakat seperti Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan juga Reza Rahadian. Film ini rencananya akan rilis pada tanggal 19 Desember 2013 dan bisa langsung Anda tonton di bioskop-bioskop kesaangan Anda. Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya ini sukses menjadi film yang cukup laris pada tahun 2013.
Tafsiran :Dikisahkan, tahun 1930 Zainudin yang diperankan oleh Herjunot Ali berlayar dari tanah kelahirannya Makassar menuju ke Batipuh, Padang Panjang yang tidak lain adalah tempat kelahiran ayahnya. Ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce) yang menjadi bunga persukuan di Minagnkabau. Zainuddin jatuh hati kepada Hayati dan kemudian memberikan kata-kata yang bisa membuat wanita terbawa dalam setiap kata yang dirangkai oleh Zainuddin.
Setelah melihat alur romantisme dari film ini, selanjutnya penonton akan mulai diperlihatkan konflik-konflik yang mulai muncul, seperti ketika hubungan antara Zainuddin dan Hayati tidak disetujui oleh para ninik-mamak dan juga tetua suku karena dirasa Zainuddin masih belum mapan dan tidak memiliki darah Minang.Sebelum Zainuddin meninggalkan Batipuh, keduanya menuliskan sebuah ikrar setia akan menjalani hidup bersama suatu saat nanti. Tetapi kenyataan kembali datang pada Zainuddin ketika dalam sebuah pertunjukkan opera, ia bertemu dengan Hayati yang saat itu bersama dengan suaminya yaitu Aziz. Kisah cinta keduanya kini mengalami masa yang paling berat.
Evaluasi :Film yang berdurasi 2,5 jam lebih ini memperlihatkan artistik dan properti ala tahun 1930-an. Namun kurang begitu meyakinkan kalau peristiwa itu terjadi pada tahun tersebut. Hal yang paling terasa adalah alur cerita yang terkesan lampat dan ada beberapa bagian yang tida kbegitu menarik sama sekali, seperti terlihat pada adegan ketika tokoh Zainuddin dan Hayati sedang surat menyurat. Akibatnya, konflik yang didapat kurang menarik, hanya sebagian saja yang naik, tapi kemudian menjadi datar. Penggunaan lagi Nidji pada backsound dirasa kurang pas untuk menyertai film ini, hal ini karena film ini bersetting pada tahun 1930-an sedangkan lagu tersebut terkesan modern.
Special effect ketika kapal tenggelam dirasa biasa saja dan terkesan agak dipaksakan. Kita bisa melihat ketika kapal Titanic tenggelam, yaitu karena menabrak karang, berbeda dengan tenggelamnya kapal van der wijk ini yang tidak begitu jelas apa sebab tenggelamnya kapal tersebut.
Rangkuman :Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, film ini tetap menarik untuk ditonton. Penggunaan kata yang pas serta kostum yang apik dari Samuel Wattimena membuat film ini menjadi salah satu film terbaik tahun 2013 lalu. Penggunaan kalimat yang cenderung puitis membuat film ini menarik dan bisa Anda jadikan referrensi untuk ditonton bersama keluarga tercinta.- Demikian kali ini semoga bermaanfaat, terimakasih.
BAB V: Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi
Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat datang diblog Pendidikan Bahasa Indonesia, kali ini kita akan membahas Bab V, yakni Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
-Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
-Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
-Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
-Menggunakan kata penanda urutan.
Isi Teks Eksplanasi
Dalam pemaparannya, teks tersebut mungkin merupakan jawaban dari
pertanyaan mengapa atau bagaimana.
a. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan
bersifat kausalitas.
b. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraiannya akan
bersifat kronologis.
Perhatikan cuplikan teks berikut!
Pembentukan dan pengawetan suatu fosil mensyaratkan bahwa beberapa
struktur terbenam dalam keadaan yang akan dapat memperlambat pembusukan.
Fosil yang ditemukan biasanya tidak selalu utuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti aktivitas organisme pengurai, aktivitas geologis kulit bumi,
pelapukan oleh cuaca dan air, dan dimakan oleh organisme lain. Fosil yang utuh
dan lengkap biasanya terawetkan dalam salju atau karena termineralisasi. Fosil
yang berupa jejak dapat merupakan tapak kaki, tangan, dan daun tumbuhan.
Cuplikan tersebut menjelaskan proses pembentukan dan pengawetan fosil.
Berdasarkan pengembangannya, teks tersebut disusun dengan pola kausalitas.
Hubungan antarkalimatnya menyatakan pola hubungan sebab akibat. Dengan
demikian, cuplikan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan "Mengapa fosil
itu bisa terawetkan?".
Struktur Teks Eksplanasi
- Pernyataan umum
berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada proses proses terjadinya/proses keberadaan. - Urutan Sebab Akibat
berisi mengenai atau tentang detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan dengan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir. - Interpretasi
berisi tentang atau mengenai kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
- Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh seperti: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta juga udara.
- Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah.
- Lebih banyak menggunakan verba material serta juga verba relasional (kata kerja aktif).
- Menggunakan konjungsi waktu serta juga kausal. Contohnya seperti: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.
- Menggunakan kalimat pasif.
- Eksplanasi itu ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan itu dengan secara kausal itu benar adanya.
- Pola-pola Pengembangan teks Eksplaasi
- Teks Eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola kronologis dan kausalitas. Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusaiannya. Kedua pola tersebut bisasaling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula halitu terselingi dengan pola-pola lainnya, seperti pola definisi, ilustrasi, dan umum-khusus.
- Meringkas dan Menulis Teks Eksplanasi
- Langkah-langkah yang dilakukan untuk menulis teks eksplanasi adalah :
- Menentukan objek, fenomena atau kejadian alam yang akan ditulis dalam bentuk teks eksplanasi.
- Mengumpulkan data atau informasi tentang objek atau fenomena alam yang terjadi tersebut.
- Menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangkan karangan.
- Mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi.
- Memberi judul pada teks eksplanasi
- Memeriksa ketepatan setiap pilihan kata atgau kalimat, ejaan, serta struktur kalimat dalam teks eksplanasi.
- Membaca teks atgau naskah yang asli.
- Menetukan dan mencatat gagasan utamanya.
- Menulis ringkasan.
- Meneliti dengan membaca kembali ringkasan yang telah dibuat.
BAB 4: INDAHNYA BERPUISI
Indahnya Berpuisi
Assalamualaikum W.Wb. Selamat datang diblog Pendidikan bahasa Indonesia, kali ini kami berbagi materi bahasa Indonesia kelas VIII pada bab VI, selamat membaca.
Menemukan Unsur-unsur Pembentuk Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk dalam karya sastra yang berasal dari hasil suatu perasaan yang di ungkapankan oleh penyair dengan bahasa yang menggunakan irama, rima, matra, bait dan penyusunan lirik yang berisi makna.
Sebuah puisi lazimnya mementingkan akan bunyi, bentuk serta makna yang tercantum untuk disampaikan. keelokan pada puisi menjadi nilai estetika yang begitu indah
Unsur-unsur Puisi
Perhatikan teks berikut!
a. Majas dan Irama
Berbeda dengan teks eksposisi, berita, ataupun teks lain yang telah kamu
pelajari puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan
irama.
1) Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.
Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang
pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa,
marah, rindu, dan bahagia.
Perhatikan, misalnya, puisi ”Hujan Bulan Juni”.
a) Terdapat dua majas yang dominan dalam puisi itu.
(1) Majas personifikasi, adalah majas yang membandingkan benda-
benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Dalam puisi itu yang dibandingkan adalah hujan. Hujan memiliki
sikap tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh
manusia.
(2) Majas paralelisme, adalah majas perulangan yang tersusun dalam
baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puis
itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap
baitnya.
b) Irama puisi itu harus diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan
dari rasa kagum dan simpati. Hal itu tampak pada kata-kata pujian yang
ditujukan pada ”Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah
mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,
maupun imajinasi, dan perasaan penyair.
Perhatikan kembali puisi ”Hujan Bulan Juni”. Kata-kata yang bermakna
konotasi dalam puisi tersebut sebagai berikut.
Kata
|
Makna
|
|
Dasar |
Tambahan
|
|
1.
Hujan
2.
Rintik
3. Pohon berbunga
4.
Jejak-jejak kaki
5.
Jalan
6.
Diserap
7.
Akar
|
Air
yang turun dari langit
Titik
percik air
Pohon yang memiliki bunga
Tapak
Tempat
untuk melintas
Masuk ke dalam liang kecil
Bagian terbawah dari pohon
|
Perbuatan
baik
Sesuatu
yang kecil, tetapi
banyak
Kehidupan yang baik, yang
menjanjikan
Pengalaman
hidup
Alur
kehidupan
Dimanfaatkan
Awal
kehidupan
|
Jenis
Makna
|
Contoh
Kata
|
Makna
|
denotasi
|
1.
ibu guru
2.
ibunya Amir
|
1.
perempuan yang
pekerjaannya
mengajar.
2.
perempuan yang
melahirkan
Amir
|
konotasi
|
3.
ibu kota
4.
ibu jari
|
3. pusat pemerintahan
4.
jari yang paling
besar,
jempol
|
Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan
kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara
mengucapkan kata-kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi.
Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas
penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak
mimik harus sesuai dengan makna puisi yang telah kamu selami sebelumnya.
a. Ekspresi
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan ekspresi seba
gai pengungkapan
atau proses menyatakan, memperlihatkan, atau menyatakan maksud, gagasan,
atau perasaan. Ekspresi dapat pula diartikan sebagai pandangan air muka yang
memperlihatkan perasaan seseorang. Dengan demikian, ketika membacakan
puisi, kamu harus dapat mengungkapkan maksud, gagasan, atau perasaan suatu
puisi melalui air muka secara tepat, entah itu berupa kegembiraan, antusias,
harapan, dan semangat.
b. Lafal
Lafal berarti ucapan seseorang pada huruf ataupun kata. Dalam membacakan
puisi, huruf ataupun kata-katanya harus dilafalkan dengan jelas. Jangan sampai
tertukar dengan huruf ataupun kata-kata yang lainnya.
Misalnya, kata jalang tidak tertukar dengan jelang, kata tetap tidak sampai
terdengar tatap, kata luka tidak terdengar lusa. Pasangan-pasangan kata itu
memiliki makna yang berbeda.
c. Tekanan
Tekanan berarti kuat lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat. Tekanan
berfungsi untuk menegaskan bagian kata yang satu dengan kata yang lainnya.
Perhatikan cuplikan puisi berikut!
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Kata-kata yang bercetak tebal merupakan kata yang perlu mendapat
penekanan kuat. Maksud dari kata-kata itu lebih jelas. Kata-kata itu lebih
memperoleh penegasan daripada kata yang lain.
d. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi menyebabkan
peredaan maksud suatu kalimat. Terdapat bermacam-macam intonasi, yakni
intonasi berita, tanya, perintah, dan seru.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Kemudian, bacalah dengan intonasi
yang benar.
1) Saya membaca puisi.
2) Saya membaca puisi?
3) Saya membaca puisi!
Ketiga kalimat itu memiliki maksud atau fungsi yang berbeda, bukan?
Perbedaan itu disebabkan oleh faktor intonasi. Oleh karena itu, intonasi memiliki
pengaruh berbeda pada maksud suatu kalimat. Kamu harus benar di dalam
penggunaannya. Pendengar pun bisa memahami suatu kata atau kalimat dengan
jelas.














|