Situs Pendidikan Bahasa Indonesia

  • This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

BAB V: Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi


Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat datang diblog Pendidikan Bahasa Indonesia, kali ini kita akan membahas Bab V, yakni Urutan Cerita Menarik Dalam Eksplanasi.
Pengertian Teks Eksplanasi 
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
-Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
-Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
-Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

-Menggunakan kata penanda urutan.

 Isi Teks Eksplanasi
Dalam pemaparannya, teks tersebut mungkin merupakan jawaban dari
pertanyaan mengapa atau bagaimana.
a. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan
bersifat kausalitas.
b. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraiannya akan
bersifat kronologis.

Perhatikan cuplikan teks berikut!
Pembentukan dan pengawetan suatu fosil mensyaratkan bahwa beberapa
struktur terbenam dalam keadaan yang akan dapat memperlambat pembusukan.
Fosil yang ditemukan biasanya tidak selalu utuh. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti aktivitas organisme pengurai, aktivitas geologis kulit bumi,
pelapukan oleh cuaca dan air, dan dimakan oleh organisme lain. Fosil yang utuh
dan lengkap biasanya terawetkan dalam salju atau karena termineralisasi. Fosil
yang berupa jejak dapat merupakan tapak kaki, tangan, dan daun tumbuhan.

Cuplikan tersebut menjelaskan proses pembentukan dan pengawetan fosil.
Berdasarkan pengembangannya, teks tersebut disusun dengan pola kausalitas.
Hubungan antarkalimatnya menyatakan pola hubungan sebab akibat. Dengan
demikian, cuplikan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan "Mengapa fosil
itu bisa terawetkan?".




Struktur Teks Eksplanasi

Seperti yang menjadi ciri daari teks eksplanasi yang dijelaskan diataass, teks ini mempunyai 3 struktur yang membentuk supaya menjadi satu kesatuan yang utuh. Strukturnya teks eksplanasi diantaranya sebagai berikut:
  • Pernyataan umum
    berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada proses proses terjadinya/proses keberadaan.
  • Urutan Sebab Akibat
    berisi mengenai atau tentang detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan dengan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir.
  • Interpretasi
    berisi tentang atau mengenai kesimpulan dari  topik yang telah dijelaskan.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Di dalam teks eksplanasi ini biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan diantaranya sebagai berikut:
  • Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh seperti: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta juga udara.
  • Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah.
  • Lebih banyak menggunakan verba material serta juga verba relasional (kata kerja aktif).
  • Menggunakan konjungsi waktu serta juga kausal. Contohnya seperti: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian.
  • Menggunakan kalimat pasif.
  • Eksplanasi itu ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan itu dengan secara kausal itu benar adanya.

  • Pola-pola Pengembangan teks Eksplaasi
  • Teks Eksplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola kronologis dan kausalitas. Kedua pola itu dapat pula divariasikan penyusaiannya. Kedua pola tersebut bisasaling melengkapi. Di samping itu, mungkin pula halitu terselingi dengan pola-pola lainnya, seperti pola definisi, ilustrasi, dan umum-khusus.

  • Meringkas dan Menulis Teks Eksplanasi 

  • Langkah-langkah yang dilakukan untuk menulis teks eksplanasi adalah :
    1. Menentukan objek, fenomena atau kejadian alam yang akan ditulis dalam bentuk teks eksplanasi.
    2. Mengumpulkan data atau informasi tentang objek atau fenomena alam yang terjadi tersebut.
    3. Menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangkan karangan.
    4. Mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi.
    5. Memberi judul pada teks eksplanasi
    6. Memeriksa ketepatan setiap pilihan kata atgau kalimat, ejaan, serta struktur kalimat dalam teks eksplanasi. 
    Langkah - langkah peringkasan teks eksplanasi sebagai berikut.
    • Membaca teks atgau naskah yang asli.
    • Menetukan dan mencatat gagasan utamanya.
    • Menulis ringkasan.
    • Meneliti dengan membaca kembali ringkasan yang telah dibuat.


    Demikianlah ulasan singkat diatas, semoga ada manfaatnya dan selamat belajar. Terimakasih.

Share:

BAB 4: INDAHNYA BERPUISI


Indahnya Berpuisi
Assalamualaikum W.Wb. Selamat datang diblog Pendidikan bahasa Indonesia, kali  ini kami berbagi materi bahasa Indonesia kelas VIII pada bab VI, selamat membaca.

   Menemukan Unsur-unsur Pembentuk Puisi 

Pengertian Puisi

Puisi merupakan suatu bentuk dalam karya sastra yang berasal dari hasil suatu perasaan yang di ungkapankan oleh penyair dengan bahasa yang menggunakan irama, rima, matra, bait dan penyusunan lirik yang berisi makna.

Sebuah puisi lazimnya mementingkan akan bunyi, bentuk serta makna yang tercantum untuk disampaikan. keelokan pada puisi menjadi nilai estetika yang begitu indah

 Unsur-unsur Puisi

Perhatikan teks berikut!
Hujan Bulan Juni
oleh Sapardi Djoko Damono



tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Teks tersebut disebut puisi. Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal. Kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada sang Khalik yang kamu ungkapkan dalam bahasa indah. Hanya saja kamu jarangmenyadarinya bahwa itu adalah puisi.Jika hendak mengagungkan keindahan alam, kamu dapat menggunakanpilihan kata yang khas. Kata-kata itu kamu pilih sehingga dapat mewakili danmemancarkan keindahan alam yang kamu kagumi itu.
Perhatikan pula cuplikan teks berikut!
Berdiri aku di tepi pantai
Memandang lepas ke tengah laut
Ombak pulang memecah berderai
Ke ribaan pasir rindu berpaut
Cuplikan tersebut diambil dari puisi "Laut" karya Amal Hamzah. Jika dibaca,
cuplikan puisi itu melukiskan keindahan laut dengan ombaknya yang memecah
pantai. Keindahan seperti itu dapat pula kamu rasakan apabila kamu berdiri di
tepi pantai. Kamu akan melihat ombak bergulung-gulung memecah tepi pantai,
bukan? Pasir-pasir di tepi pantai itu laksana merindukan deburan ombak. Pasir-
pasirnya tampak seperti berpegangan untuk kembali ke laut.
Perhatikan contoh lainnya!
Hanyut aku Tuhanku
Dalam lautan kasih-Mu
Tuhan, bawalah aku
Meninggi ke langit ruhani.
Larik-larik itu diambil dari puisi yang berjudul ”Tuhan” karya Bahrum
Rangkuti. Puisi tersebut merupakan ekspresi kerinduan dan kegelisahan
penyair untuk bertemu dengan sang Khalik. Kerinduan dan kegelisahannya
itu diungkapkan kata hanyut, kasih, meninggi, dan langit ruhani. Kata-kata itu
menunjukkan dalamnya cinta penyair kepada Tuhan.
Perhatikan kembali teks pusi ”Hujan Bulan Juni”. Sebagaimana teks lainnya,teks memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Majas dan Irama
Berbeda dengan teks eksposisi, berita, ataupun teks lain yang telah kamu
pelajari puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan
irama.
1) Majas (figurative language) adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk
menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembacanya. Untuk
menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yang dipergunakan berupa
perbandingan, pertentangan, perulangan, dan perumpamaan.
2) Irama (musikalitas) adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang.
Irama berfungsi untuk memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi yang
pada akhirnya dapat membangkitkan emosi tertentu seperti sedih, kecewa,
marah, rindu, dan bahagia.

Perhatikan, misalnya, puisi ”Hujan Bulan Juni”.
a) Terdapat dua majas yang dominan dalam puisi itu.
(1) Majas personifikasi, adalah majas yang membandingkan benda-
benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
Dalam puisi itu yang dibandingkan adalah hujan. Hujan memiliki
sikap tabah, bijak, dan arif. Sifat-sifat itu biasanya dimiliki oleh
manusia.
(2) Majas paralelisme, adalah majas perulangan yang tersusun dalam
baris yang berbeda. Kata yang mengalami perulangan dalam puis
itu adalah tak ada yang lebih. Kata-kata itu berulang pada setiap
baitnya.
b) Irama puisi itu harus diekspresikan dengan lembut sebagai perwujudan
dari rasa kagum dan simpati. Hal itu tampak pada kata-kata pujian yang
ditujukan pada ”Hujan Bulan Juni” yang bersikap tabah, bijak, dan arif.
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah
mengalami penambahan-penambahan, baik itu berdasarkan pengalaman, kesan,
maupun imajinasi, dan perasaan penyair.
Perhatikan kembali puisi ”Hujan Bulan Juni”. Kata-kata yang bermakna
konotasi dalam puisi tersebut sebagai berikut.

Kata
Makna
Dasar
Tambahan
1. Hujan
2. Rintik
3. Pohon berbunga
4. Jejak-jejak kaki
5. Jalan
6. Diserap
7. Akar
Air yang turun dari langit
Titik percik air
Pohon yang memiliki bunga
Tapak
Tempat untuk melintas
Masuk ke dalam liang kecil
Bagian terbawah dari pohon
Perbuatan baik
Sesuatu yang kecil, tetapi
banyak
Kehidupan yang baik, yang
menjanjikan
Pengalaman hidup
Alur kehidupan
Dimanfaatkan
Awal kehidupan
 Jenis-jenis Puisi
Pada halaman sebelumnya kamu telah mendalami beberapa isi puisi, bukan?
Dengan mendalami isinya, kamu dapat mengetahui pula bahwa puisi itu
ternyata bermacam-macam. Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau
gagasannya, memang puisi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni puisi
naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
a. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi
ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.
Balada adalah puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun
tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie
karya WS Rendra.
Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang
berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra
juga banyak menulis romansa. Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisahpetualangan dengan judul ”Romance Perjalanan”. Kisah cinta ini dapat juga
berarti cinta tanah kelahiran seperti puisi-puisi Ramadhan K.H.
b. Puisi Lirik.
Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan
serenada.
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi
Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota
Jakarta.
Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata "serenada"
berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Rendra banyak
menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya "Serenada
Hitam", "Serenada Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenada Ungu", "Serenada
Kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan
sifat nyanyian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, dan kecewa.
Ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau
sesuatu keadaan. Yang banyak ditulis ialah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang
dikagumi. "Teratai" (karya Sanusi Pane), "Diponegoro" (karya Chairil Anwar),
dan "Ode buat Proklamator" (karya Leon Agusta) merupakan contoh ode yang
bagus.
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap
keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya satire dan puisi
yang bersifat kritik sosial.
1) Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair
terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan
keadaan sebaliknya.
2) Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidaksenangan
penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara
membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.
Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang
mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

Jendela Sastra
Makna Denotasi dan Konotasi
Pembagian kedua jenis makna itu didasarkan ada dan tidaknya penambahan
pada makna dasar suatu kata berdasarkan pikiran, kesan, atau tanggapan
pembicara atau penulisnya.
a. Makna denotasi adalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun
dari makna asalnya.
b. Makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan atau
pergeseran dari makna asalnya. Ada tidaknya makna konotasi pada suatu
kata dapat diketahui setelah kata itu digunakan dalam kalimat.
Perhatikan tabel berikut!

Jenis Makna
Contoh Kata
Makna
denotasi
1. ibu guru
2. ibunya Amir
1. perempuan yang
pekerjaannya
mengajar.
2. perempuan yang
melahirkan Amir
konotasi
3. ibu kota
4. ibu jari
3. pusat pemerintahan
4. jari yang paling
besar, jempol
Cara membacaPuisi yang baik
 a. Perhatikanlah judul puisi.
b. Lihatlah kata-kata yang dominan.
c.Pahami makna-makna konotatif yang ada dalam puisi itu.
d. Tangkaplah ide pokok penyair yang ada dalam puisi dengan
memparafrasakannya.
e.Temukanlah pertalian makna tiap unit puisi (kata demi kata, frasa demi
frasa, larik demi larik, dan bait demi bait).
Setelah itu, barulah kamu membacakan puisi itu dengan memperhatikan
kualitas suara (vokalisasi) dan gerak mimik. Aspek suara berkenaan dan cara
mengucapkan kata-kata dalam puisi itu, yaitu lafal, tekanan, dan intonasi.
Adapun gerak mimik digunakan untuk menunjukkan ekspresi atas
penghayatan dari puisi yang dibacakan. Dalam hal ini kualitas suara dan gerak
mimik harus sesuai dengan makna puisi yang telah kamu selami sebelumnya.
a. Ekspresi
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan ekspresi seba
gai pengungkapan
atau proses menyatakan, memperlihatkan, atau menyatakan maksud, gagasan,
atau perasaan. Ekspresi dapat pula diartikan sebagai pandangan air muka yang
memperlihatkan perasaan seseorang. Dengan demikian, ketika membacakan
puisi, kamu harus dapat mengungkapkan maksud, gagasan, atau perasaan suatu
puisi melalui air muka secara tepat, entah itu berupa kegembiraan, antusias,
harapan, dan semangat.
b. Lafal
Lafal berarti ucapan seseorang pada huruf ataupun kata. Dalam membacakan
puisi, huruf ataupun kata-katanya harus dilafalkan dengan jelas. Jangan sampai
tertukar dengan huruf ataupun kata-kata yang lainnya.
Misalnya, kata jalang tidak tertukar dengan jelang, kata tetap tidak sampai
terdengar tatap, kata luka tidak terdengar lusa. Pasangan-pasangan kata itu
memiliki makna yang berbeda.
c. Tekanan
Tekanan berarti kuat lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat. Tekanan
berfungsi untuk menegaskan bagian kata yang satu dengan kata yang lainnya.
Perhatikan cuplikan puisi berikut!
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Kata-kata yang bercetak tebal merupakan kata yang perlu mendapat
penekanan kuat. Maksud dari kata-kata itu lebih jelas. Kata-kata itu lebih
memperoleh penegasan daripada kata yang lain.
d. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Perbedaan intonasi menyebabkan
peredaan maksud suatu kalimat. Terdapat bermacam-macam intonasi, yakni
intonasi berita, tanya, perintah, dan seru.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut. Kemudian, bacalah dengan intonasi
yang benar.
1) Saya membaca puisi.
2) Saya membaca puisi?
3) Saya membaca puisi!
Ketiga kalimat itu memiliki maksud atau fungsi yang berbeda, bukan?
Perbedaan itu disebabkan oleh faktor intonasi. Oleh karena itu, intonasi memiliki
pengaruh berbeda pada maksud suatu kalimat. Kamu harus benar di dalam
penggunaannya. Pendengar pun bisa memahami suatu kata atau kalimat dengan
jelas.

Demikian post kali ini, semoga bermanfaat.









Share:

Postingan Populer

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.